• News
  • Pengajian Akbar, Pintu Rejeki Bagi Si Pedagang Keliling

Pengajian Akbar, Pintu Rejeki Bagi Si Pedagang Keliling


Malam itu sebuah pengajian akbar dengan tajuk Purbalingga Bershalawat dilaksanakan di Alun-alun Purbalingga, pengajian itu digelar dalam rangka memperingati Bulan Pancasila oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga, Kamis (30 Juni 2022) malam.

Bersama Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf dengan Majelis Taklim dan Shalawat Az-Zahir dan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi di dampingi Suami, Rizal Diansyah bersama Forkompimda Kabupaten Purbalingga, tampak ribuan warga masyarakat Purbalingga turut larut pada Shalawat tersebut.

Tak hanya itu, beberapa pedagang juga tak mau ketinggalan memanfaatkan moment tersebut untuk mencari ladang rejeki dengan menjajakan dagangannya kepada warga yang hadir dalam acara dimalam itu.

Salah satunya ibu Riani (40), seorang pedagang asongan asal Magelang, dirinya tidak pernah ketinggalan mendapatkan informasi mengenai acara pengajian. Di mana pun acaranya, asalkan acaranya pengajian yang banyak dikunjungi orang, pasti ia akan datangi.

"Saya dari Magelang tadi sekitar jam 14.00 WIB menuju Purbalingga naik bis", kata Riani ketika di temui tabloid Pamor.com saat menjajakan dagangannya.

Dia menjajakan dagangannya di tengah keramaian pengajian Purbalingga Bershalawat yang di padat Ribuan orang.

"Saya selalu mengikuti pengajian untuk dagang pada acara seperti ini, dapat informasi pengajian dari HP (handphone,red)", jelas Dia.

Sekarang ini, Alhamdulillah dagangannya laris meskipun masih ada, kadang dagangannya laku hanya pas-pasan.

"Ya kalau dagang seperti ini tidak menentu hasilnya, bisa laris manis kadang untuk nutupi ongkos saja ga cukup tetapi hidup harus dijalani", ujarnya.

Sedangkan, Sudakir (53) warga Desa Gemuruh, Kecamatan Padamara, penjual empek keliling juga merasakan efek Pengajian akbar dagangannya habis laris manis.

Alhamdulillah dagangan saya habis, dagang seperti ini kami bebas karena bekerja tanpa tekanan seperti karyawan", kata Sudakir sambari tertawa dan bercanda kepada tabloid pamor.com.

Sebelum Dia mangkal di Pengajian Shalawat, ia keliling berjualan namun dagangannya masih banyak karena warga banyak yang kesini.

"Kami berterima kasih kepada Ibu Tiwi (Bupati Purbalingga,red) ada pengajian ini, mereka berharap pengajian seperti ini diadakan kembali karena membawa berkah bagi Purbalingga dan juga kami berharap kepada", harap mereka.

Bagi Riani dan Sudakir, mereka  menjadi  pedagang keliling adalah hal yang selaras dengan hatinya. Pengajian dimulai sampai tengah malam. Setelah pengajian selesai, mereka pulang ke rumah.

Mereka meyakini, pasti ada rezeki dari Yang Maha Pengasih untuk ia dan keluarganya. Acara pengajian tetap menjadi pintu rezeki bagi mereka dan rekan-rekan yang lainnya sesama pedagang keliling.//MN